Berperan aktif meningkatkan daya saing industri nasional melalui riset dan inovasi teknologi berkelanjutan di sektor farmasi, Dexa Laboratories of Biomolecular Sciences (DLBS) menerima penghargaan Rintisan Teknologi Industri 2021 dari Kementerian Perindustrian Republik Indonesia. Penghargaan tersebut diserahkan oleh Menteri Perindustrian RI Bapak Agus Gumiwang Kartasasmita kepada Commercial Director PT Dexa Medica Bapak V. Hery Sutanto, di Jakarta, 1 Desember 2021.
Menurut Menteri Perindustrian RI Bapak Agus Gumiwang, industri perlu melakukan kegiatan riset dan dengan tujuan pengembangan teknologi agar ketergantungan kita terhadap impor dapat diminimalisir.
“Untuk menjadi 10 besar negara dengan ekonomi terbesar dunia tahun 2030, Indonesia akan menjadi pusat ekonomi dunia pada 2030, tentu salah satu untuk kita bisa capai misi tersebut yaitu dengan mendorong peningkatan riset dan teknologi khususnya yang akan menghasilkan teknologi baru bagi industri. Dan yang lebih penting, kontribusi industri pada PDB masih tertinggi,” jelas Bapak Agus Gumiwang.
Executive Director Dexa Laboratories of Biomolecular Sciences, Bapak Dr. Raymond Tjandrawinata menambahkan riset dan inovasi produk berbahan baku asli Indonesia dilakukan di DLBS. DLBS merupakan pusat riset penemuan dan pengembangan obat yang memanfaatkan makhluk hidup untuk meningkatkan kehidupan manusia. Upaya ini sebagai langkah mendorong kemandirian bahan baku obat nasional sekaligus memberikan nilai tambah bagi perekonomian Indonesia karena memberdayakan para petani hingga ke distributor.
“Dalam ajang Rintisan Teknologi Industri 2021, DLBS mengusung produk HerbaAsimor yang merupakan produk inovasi saintis Indonesia yang bermanfaat untuk meningkatkan produksi ASI. HerbaAsimor sendiri berbahan baku daun torbangun, daun katuk, dan ikan gabus. Ketiga kandungan ini digunakan dalam proses produksi Galatonol dan Striatin yang seluruhnya merupakan budidaya petani Indonesia. Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) HerbaAsimor sendiri mencapai 81.09%,” kata Bapak Raymond.
Selain digunakan di Indonesia, sejak Mei 2021, HerbaAsimor juga telah diekspor ke mancanegara salah satunya Filipina.
Sementara itu, Menurut Bapak V. Hery Sutanto, salah satu peran Dexa Medica sebagai industri farmasi melalui Dexa Laboratories of Biomolecular Sciences (DLBS) adalah mendukung upaya pemerintah untuk mewujudkan kemandirian bahan baku obat-obatan. Hal ini mengingat 95 persen bahan baku obat masih diimpor dari India, Tiongkok, dan kawasan Eropa.
“Kami secara aktif melakukan inovasi melalui riset dan teknologi modern untuk mengembangkan produk farmasi berbahan baku alam asli Indonesia. Saat ini, Dexa Group merupakan salah satu perusahaan farmasi yang paling aktif menghasilkan Nomor Izin Edar atau NIE Obat Modern Asli Indonesia atau OMAI di Indonesia. Sekitar 87 persen NIE fitofarmaka adalah kontribusi Dexa Group, sementara itu NIE Obat Herbal Terstandar atau OHT sekitar 26% -nya juga dihasilkan oleh Dexa Group,” kata Bapak V.Hery.
Apresiasi OMAI dari Media
Di hari yang sama, Obat Modern Asli Indonesia yang dikembangkan oleh Dexa Laboratories of Biomolecular Sciences (DLBS) juga menerima apresiasi dari GATRA Media Group untuk kategori Kesehatan sebagai perusahaan yang berkontribusi mengembangkan produk farmasi Obat Modern Asli Indonesia dan menembus beragam pasar ekspor. Apresiasi GATRA Awards 2021 yang mengangkat tema “Ikon Apresiasi Prestasi Anak Negeri di Masa Pandemi” merupakan ajang penghargaan yang diberikan GATRA kepada insan/institusi/perusahaan dengan dedikasi dan prestasi terbaik di bidangnya.
Dalam sambutannya, Direktur Utama GATRA Media Group Hendri Firzani mengemukakan penghargaan diberikan karena dedikasi dan komitmen para insan/institusi/perusahaan dalam membangun negeri. “Harapan kami, para penerima penghargaan dapat terus berkarya dan memberikan inspirasi bagi khalayak luas untuk inovasi-inovasi selanjutnya,” kata Bapak Hendri.