REDACID

Tukak Peptik

Mekanisme aksi

Informasi peresepan

Informasi pasien

Redacid secara global

:: Tukak Peptik ::

Statistik dan Fakta

Tukak peptik adalah penyakit yang terjadi akibat ketidakseimbangan faktor-faktor yang mendorong terjadinya kerusakan mukosa, seperti asam lambung, pepsin, mucus, bikarbonat, prostaglandin, aliran darah mukosa, infeksi H. pylori, dan penggunaan NSAID.1 Diperkirakan sekitar 5-10% orang dewasa di dunia ini pernah mengalami tukak peptik setidaknya sekali dalam hidup mereka.2 Berdasarkan data yang diperoleh pada tahun 2008, prevalensi penyakit tukak peptik di berbagai negara di dunia sangat bervariasi, mulai 30% di negara-negara maju hingga mencapai 80% di negara-negara berkembang.

Apa itu Tukak Peptik?

Penyakit tukak peptik merupakan suatu kondisi dimana terjadi gangguan terhadap integritas mukosa lambung, usus dua belas jari, atau keduanya, yang menyebabkan terjadinya peradangan lokal. Peradangan tersebut muncul akibat kemampuan bertahan mukosa dari ketidakseimbangan faktor-faktor yang merusak di dalam mukosa, seperti asam dan pepsin.

Penyebab utama terjadinya tukak peptik adalah infeksi Helicobater pylori (H. pylori) dan penggunaan obat anti-inflamasi (NSAID). H. pylori merupakan bakteri berbentuk gram negatif, hidup dalam suasana asam pada lambung/usus dua belas jari. Bakteri ini pada umumnya ditemukan pada lapisan mukosa lambung atau melekat pada lapisan epitel lambung. Infeksi H. pylori ini pun merupakan salah satu penyebab terjadinya tukak dua belas jari dan tukak lambung. Hampir 90% tukak dua belas jari dan 80% tukak lambung disebabkan oleh H. pylori,3 tetapi hanya sekitar 15-20% individu yang terinfeksi H. pylori yang akan berkembang menjadi tukak peptik.4 Infeksi H. pylori dapat menyebabkan:

  • kelainan sekresi asam pada usus dua belas jari dan peradangan kronis, sehingga mengganggu regulasi penghambatan sel-sel parietal dan mengarah kepada peningkatan asam. Pada penderita tukak, produksi asam lambung dapat mencapai 40 mEq/jam, sementara produksi normal asam lambung adalah 20 mEq/jam.
  • terinduksinya reaksi peradangan sehingga mengurangi sekresi bikarbonat oleh jaringan epitelial duodenum. Hal ini menyebabkan kemampuan mukosa duodenum untuk menahan efek kaustik dari asam lambung menjadi berkurang.

Penggunaan NSAID juga dapat merusak saluran gastrointestinal (GI), khususnya dikarenakan adanya penekanan produksi prostaglandin lambung.1 Efek samping dari penggunaan obat NSAID muncul seiring dengan adanya penghambatan enzim siklooksigenase (COX) yang menyebabkan sintesis prostaglandin dari asam arakidonat pun terhambat. Penurunan enzim siklooksigenase (COX) tersebut akan sejalan dengan penurunan fungsi hemostatik lambung. Hal tersebut mengakibatkan penurunan produksi mukus dan bikarbonat, sehingga epitel lambung lebih rentan terhadap kerusakan yang disebabkan oleh asam klorida dan pepsin.

Faktor lainnya yang dapat meningkatkan risiko tukak peptik, antara lain:

  • Merokok, yang dicurigai dapat menurunkan produksi prostaglandin lambung dan sekresi bikarbonat.
  • Konsumsi alkohol yang dapat meningkatkan sekresi asam lambung dan permeabilitas mukosa lambung.
  • Stres
  • Kokain

Apa saja gejala-gejala dari Tukak Peptik?

Gejala-gejala yang umum terjadi dari tukak peptik adalah rasa nyeri yang menggerogoti dan panas terbakar di daerah epigastrium.3 Gejala ini biasanya muncul ketika perut berada dalam kondisi kosong, tetapi juga dapat muncul di waktu lain. Gejala lainnya yang mungkin muncul adalah rasa mual dan ingin muntah, perut kembung, hilang nafsu makan, penurunan berat badan, anemia, hingga yang terparah adalah pendarahan.3,5

Tukak lambung dan dua belas jari umumnya memiliki kesamaan gejala, hanya saja terdapat sedikit perbedaan antara keduanya. Tukak lambung biasanya muncul dengan rasa nyeri di daerah abdomen segera setelah seseorang makan, sementara tukak dua belas jari muncul ketika perut dalam keadaan kosong. Umumnya orang dengan tukak dua belas jari akan sering bangun pada malam hari dengan rasa nyeri, dikarenakan tingginya jumlah asam yang diproduksi di malam hari.5

Bagaimana mendeteksi Tukak Peptik?

Untuk mendeteksi dan mendiagnosa tukak peptik, dokter akan menawarkan pemeriksaan penunjang, yang terdiri dari:3

  • Pemeriksaan radiologi, dimana pemeriksaan ini dilakukan untuk menegaskan diagnosa tukak peptik.
  • Pemeriksaan endoskopi, dengan pemeriksaan ini dokter dapat memastikan apakah suatu tukak ganas atau jinak dan dapat memastikan adanya bakteri H. pylori sebagai penyebab tukak.
  • Invasive test, berupa Rapid Urea Test adalah tes kolorimetri berdasarkan kemampuan H. pylori untuk menghidrolisis urea dengan melihat perubahan warna dan pH yang terjadi. Invasive test ini juga terdiri dari pemeriksaan histologi dan pemeriksaan kultur.
  • Non-invasive test, berupa Urea Breath Test adalah pemeriksaan untuk mendeteksi adanya infeksi H. pylori dengan keberadaan urea yang dihasilkan H. pylori.

Aoa saja risiko dan komplikasi dari Tukak Peptik?

Orang yang menderita tukak peptik yang disebabkan oleh infeksi H. pylori, memiliki risiko terkena kanker lambung dan mucosal-associated-lymphoid-type (MALT) lymphoma, dua hingga enam kali lebih tinggi dibandingkan dengan orang yang tidak terinfeksi.

Komplikasi yang seringkali terjadi pada tukak peptik, antara lain:

  • Pendarahan, dimana sekitar 15-20% pasien tukak peptik mengalami hal ini dan apabila dibiarkan akan menyebabkan kematian.
  • Peritonitis, sebagai akibat terjadinya perforasi di lambung.
  • Obstruksi, seperti gastric outlet obstruction akibat terbentuknya fibrosis atau udem dan spasme.

Bagaimana mencegah Tukak Peptik?        

Beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya tukak peptik, antara lain:1,5

  • Menjaga kebersihan lingkungan sekitar untuk menghindari bakteri H. pylori.
  • Menghindari pemakaian obat-obatan NSAID.
  • Merubah gaya hidup, seperti mengurangi konsumsi makanan pedas dan kafein, berhenti merokok, dan mengurangi konsumsi alkohol.
  • Hindari stres yang berlebihan.

Bagaimana mengobati Tukak Peptik?       

Pasien dengan tukak peptik akan diobati dengan beberapa pengobatan:

  • Jika tukak peptik disebabkan oleh bakteri H. pylori, antibiotik akan digunakan untuk menghilangkan infeksi.
  • Penggunaan obat yang bekerja sebagai “proton pump inhibitor”, yang berguna dalam menurunkan jumlah asam lambung.

Redacid

Redacid dengan kandungan DLBS2411, yang dikembangkan dari Cinnamomum burmannii, mampu mengobati tukak peptik. Redacid bekerja sebagai agen anti-ulkus melalui mekanisme proton pump down regulator dan proton pump inhibitor dengan menghambat aktivitas enzim H+/K+ ATPase, dan telah terbukti aman secara farmakologi karena berfungsi sebagai mucoprotector. Tidak hanya itu, Redacid juga dapat menjadi pilihan yang efektif dalam mengobati GERD (Gastroesophageal reflux disease).

Sumber

1. Clinical Key Elsevier. Peptic Ulcer Disease. https://www.clinicalkey.com/topics/gastroenterology/peptic-ulcer-disease.html

2. Medical News Today. What Is a Peptic Ulcer? What Causes Peptic Ulcers? http://www.medicalnewstoday.com/articles/9273.php

3. Centers for Disease Control and Prevention (CDC). Helicobacter pylori. Fact Sheet for Health Care Providers. July 1998.

4. Dr. Guarner, Lazaro, Gascon, Royo, Dr. Eximan, Dr. Herrero. Map of Digestive Disorders & Diseases 2008.

5. Duodenal and Gastric Ulcers: Symptoms and Treatment. http://voices.yahoo.com/duodenal-gastric-ulcers-symptoms-treatment-2074961.html?cat=68

:: Mekanisme aksi ::

Redacid adalah fraksi bioaktif yang memiliki kemampuan sebagai agen anti-ulkus, yang bekerja dengan menghambat aktivitas enzim H+/K+ ATPase, yaitu enzim yang bertugas meregulasi proton pump dalam perut. Penghambatan terhadap enzim tersebut akan mengurangi sekresi asam lambung yang berlebihan.

Redacid merupakan pilihan efektif bagi pasien yang memiliki masalah dengan asam lambung berlebih dan aman karena juga berfungsi sebagai mucoprotector.

:: Informasi peresepan ::

Komposisi:

Setiap kapsul mengandung: Fraksi Bioaktif DLBS2411Cinnamomum burmannii 250 mg.

Kegunaan:

Membantu meringankan gangguan pada lambung.

Perhatian dan pencegahan

Hanya digunakan atas rekomendasi dokter. Selama perawatan, konsultasi dengan dokter secara berkala.

Efek samping

Tidak ada efek samping yang telah dilaporkan selama uji toksikologi dan klinis. Redacid dianggap aman jika dikonsumsi sesuai dosis yang dianjurkan.

Jika Anda mengalami efek samping yang mungkin disebabkan oleh Redacid, segera hubungi dokter Anda.

Kemasan dan nomor registrasi

Box, 5 strip @ 6 kaplet, POM HT. 132 500 351

:: Informasi Pasien ::

Apa itu Redacid?

Redacid adalah fraksi bioaktif yang memiliki kemampuan sebagai agen anti-ulkus, yang bekerja dengan menghambat aktivitas enzim H+/K+ ATPase, yaitu enzim yang bertugas meregulasi proton pump dalam perut. Penghambatan terhadap enzim tersebut akan mengurangi sekresi asam lambung yang berlebihan.

Redacid merupakan pilihan efektif bagi pasien yang memiliki masalah dengan asam lambung berlebih dan aman karena juga berfungsi sebagai mucoprotector.

Kontraindikasi pemakaian Redacid

Anda tidak seharusnya menggunakan Redacid, jika Anda memiliki alergi terhadap satu atau lebih komponen di dalamnya.

Bagaimana anjuran pemakaian Redacid?

Redacid dapat dikonsumsi 1-3 kali sehari secara oral, tetapi dapat disesuaikan mengikuti petunjuk dokter Anda.

Anda dapat mengkonsumsi Redacid sesudah atau sebelum makan.

Apa yang terjadi jika dosisnya terlewat?

Jika Anda melewatkan dosis penggunaan Redacid, ambil dosis yang telah Anda lewatkan segera setelah Anda ingat. Jangan hiraukan dosis yang telah terlewat, jika telah mendekati waktu penggunaan dosis selanjutnya. Jangan mengambil obat ekstra untuk mengganti dosis yang telah terlewat.

Apa yang harus saya lakukan selama mengkonsumsi Redacid?

Miliki pola makan yang teratur dan seimbang, serta konsumsi asupan makanan yang bergizi. Hindari makanan yang pedas dan mengandung kadar keasaman tinggi karena dapat memicu meningkatnya produksi asam lambung diperut. Hindari konsumsi alkohol dan rokok.

Istirahat yang cukup dan hindari stres yang berlebihan.

Efek samping dari Redacid

Tidak ada efek samping yang telah dilaporkan selama uji toksikologi dan klinis. Redacid dianggap aman jika dikonsumsi sesuai dosis yang dianjurkan.

Jika Anda mengalami efek samping yang mungkin disebabkan oleh Redacid, segera hubungi dokter Anda.

Interaksi Redacid dengan obat lain

Redacid tidak berinteraksi dengan obat lain.

Apa yang harus saya katakan pada dokter/apoteker saya?

Selalu beritahu dokter/apoteker

  • Jika Anda mengkonsumsi obat lain atau suplemen makanan;
  • Jika Anda memiliki alergi.
  • Wanita harus memberitahu dokter/apoteker mereka, jika sedang hamil atau berencana hamil.

Bagaimana kondisi penyimpanan yang diperlukan bagi Redacid?

Simpan pada suhu dibawah 30oC. Jauhkan dari cahaya dan jangkauan anak-anak.

:: Redacid secara global ::

Redacid dipasarkan di Indonesia dan saat ini sedang dalam proses registrasi di beberapa negara lain. Saat ini Redacid telah terdaftar di Kamboja dan Vietnam. Tujuan kami adalah untuk memungkinkan pasien secara global memiliki akses terhadap Redacid. Apabila anda tertarik untuk bekerjasama dengan kami, silahkan untuk mengakses halaman Mitra Kerja atau menghubungi kami secara langsung.